Teknologi Pertanian Canggih yang ada di Belanda


Belanda adalah negara kecil yang terkanel akan konstruksi bendunganya, bahkan bendungan tersebut sudah ada sekitar seribu tahun yang lalu yaitu sistem polder dan pengontrol ketinggian air yang dikembangkan pada abad ke sebelas


Tidak hanya bidang konstruksi belanda juga memiliki sistem pertanian moderen yang dapat memenfaatkan lahan sedikit tetapi dapat memproduksi sayuran dalam jumlah yang besar, hal ini dikarenakan adanya green house yang dibangun di belanda sehingga sebagian besar ekonomi di belanda berasal dari pertanian yang mereka produksi, berikut akan kita bahas teknologi pertanian moderen yang ada di belanda


Belanda merupakan negara kecil yang terletak di eropa barat yang jumlah penduduknya ini hanya sekitar tuhuh belas juta jiwa, lebih dari 50% tanah di belanda ini kurang dari satu meter dari atas permukaan laut, oleh karena itulah di masa lalu belanda ini sering mengalami banjir yang yang melanda.

Namun berkat proyek Delta work  yang mereka buat sehingga hingga saat ini tanah mereka ini jarang kebanjiran lagi, dan meski dalam keadaan geografis yang tidak menguntungkan belanda merupakan negara pengeskpor sayuran terbesar kedua setelah amerika serikat yang mana luas amerika ini lebih besar 270 kali dibandingkan dengan belanda, kemudain untuk hasil kentang dan bawang belanda merupakan pengekspor nomor satu yang terbesar di dunia. 


Dikarenakan minimnya lahan pertanian di Belanda, Belanda ini membuat tanah reklamasi untuk pertanian yang bernama Flevopolder / Flevoland yang luasnya ini mencapai 970 km2 dan merupakan tanah reklamasi yang terbesar di dunia.

Selain itu 2/3 tanah di Belanda Ini digunakan untuk pertanian, oleh karena itulah 80% ekonomi Belanda yang terbesar asal dari pertanian dan membuat GDT kapita Belanda ini masuk dalam daftar 10 yang terbesar di dunia, Untuk setiap tahunnya Belanda ini mendapatkan pemasukan sebanyak 80-90 Milyar Dollar atau setara dengan 1.100 hingga 1.300 Triliun Rupiah dari mengekspor sayurannya. 

Namun sebelum menjadi pengekspor sayuran Belanda ini juga pernah mengalami kelaparan yang sangat parah pada tahun 1944 akibat pendudukan Jerman ke Belanda, karena pendudukan Jerman tersebut lebih dari 10.000 jiwa meninggal akibat kelaparan dan setelah perang Belanda Ini mulai membangun kembali infrastruktur dan pertanian mereka. 

Belanda kemudian membuat sistem pertanian yang bertahan selama puluhan tahun dengan menggunakan lahan dan tenaga manusia yang sedikit, pada tahun 1963 pemerintah Belanda membangun berbagai macam fasilitas penelitian dan teknologi pertanian, pemerintah Belanda memberi para petani berbagai macam alat berat seperti traktor, untuk mengolah lahan pertanian mereka, dan juga menciptakan mesin pemeras susu bagi para peternak sapi, Sehingga selama tahun 1960 an rata-rata para peternak sapi dapat menghasilkan susu sebanyak 4.200 kg per tahunnya.


 Sedangkan untuk bidang pertanian selain mengolah lahan pertanian secara konvensional dioutdor Belanda juga membangun banyak green house atau rumah kaca, dengan Green house tersebut membuat Belanda ini dapat menghasilkan pangan dalam jumlah yang besar di area lahan yang sangat sedikit.

Pembangunan green house ini juga untuk menjaga kestabilan pangan di Belanda karena diperkirakan barat tahun 2.050 nanti permintaan pangan dunia akan naik menjadi 70%. 


Greenhouse mulai dibangun di Belanda sejak tahun 1.959 dan dengan green house tersebut membuat hasil pertanian di Belanda ini meningkat drastis dengan green house tersebut sangat efisien dalam mengurangi air dalam menumbuhkan sayuran di mana untuk menumbuhkan 1 kg tomat para petani di Belanda hanya membutuhkan sekitar 4 liter air sedangkan jika menanam tomat secara konvensional membutuhkan sebanyak 214 liter air. 

Kebanyakan sayuran yang dikonsumsi oleh orang-orang Belanda sebanyak tiga puluh lima persen dihasilkan dari green house, dan hanya satu persen saja yang dihasilkan dari pertanian konvensional atau dioutdor, Selain itu sejak tahun 2000 para petani di Belanda sudah berhenti total tidak menggunakan pestisida untuk di green house dan Untuk membasmi hama dan serangga yang dapat merusak tanaman di green house ini para petani menggunakan metode alami menggunakan biological system, dan juga sejak tahun 2009 para peternak Belanda mengurangi dan membatasi jumlah pemakaian antibiotik untuk tenang mereka sampai 60%. 


Selain menjadi pengekspor sayuran yang terbesar di dunia Belanda juga mengekspor benih sayuran lebih dari sepertiga perdagangan Global benih sayuran berasal dari Belanda, benih sayuran yang dihasilkan dari Belanda ini memiliki kualitas yang sangat bagus karena sudah diubah dan dimodifikasi strukturnya ini pada laboratorium khusus, dan karena benih sayuran dari Belanda ini memiliki kualitas yang sangat tinggi sehingga benih sayuran tersebut Laku keras di perdagangan Global.

Penjualan dari benih sayuran tersebut mencapai angka satu koma tujuh Milyar Dollar atau setara dengan 24,6 Triliun Rupiah pada tahun 2016 yang lalu, Beliau saya ni diekspor ke beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat, Timur Tengah, Korea, Jepang, dan benih benih sayuran tersebut dibuat secara khusus disesuaikan pada masing-masing negara-negara itu.


Di Belanda selain menghasilkan benih sayuran juga membuat benih untuk rumput untuk pakan ternak mereka sepertiga jumlah ternak di Belanda ini dikembangbiakkan di dalam peternakan indoor khusus yang mana pada peternakan indor tersebut terdapat berbagai macam jenis ternak dan dikembangbiakkan dalam satu peternakan indoor yang sangat luas.

Kemudian untuk mewujudkan energi bersih di kawasan Eropa pada tahun 2.030 di Belanda juga dibangun mega proyek green house yang bernama Next Garden, next dan ini dibuat oleh perusahaan yang bernama tingis Netherlands yang berlokasi di Belanda dan next Garden ini merupakan sebuah rumah kaca bebas karbon.


Next Garden dibuat bertujuan untuk mengembangkan serta menerapkan Teknik Pertanian dan produksi makanan inovatif yang mengurangi dampak lingkungan, next dan ini dibangun pada area seluas 735 hektar yang didalamnya terdiri dari 235 perusahaan dan menyediakan sebanyak 2.150 lapangan pekerjaan. 


Selain Greenhouse di Belanda juga terkenal akan vertikal farming ya yaitu sebuah metode pertanian dimana tanaman ditanam secara bertingkat sebagai upaya untuk meminimalisir penggunaan lahan pertanian, dan di Belanda terdapat vertikal farming yang terbesar di Eropa yang berada di kota Toronto di Belanda.


Vertikal farming tersebut terletak pada sebuah gedung bertingkat sembilan yang memiliki area seluas 900 M2 setiap lantainya ini memiliki ruang khusus dengan pencahayaan LCD yang digunakan untuk membudidayakan berbagai jenis lada, untuk setiap minggunya vertikal farming Toronto ini dapat menghasilkan 30.000 rukola, Lulu bionda, selada merah, dan Curl indf, dengan vertical farming ini sayuran selada tersebut akan dapat tumbuh tiga kali lipat lebih cepat dibanding jika ditanam secara konvensional..

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama