Penggunaan tembaga dalam kehidupan sehari-hari maupun industri sangatlah banyak, tembaga juga sering digunakan untuk menciptakan logam campuran yang dapat digunakan dalam berbagai hal, namun untuk memperoleh tembaga ini tidaklah semudah yang kita bayangkan karena harus melalui proses yang rumit dan panjang, dan Berikut ini adalah proses singkat pengolahan tembaga mulai dari tambang
Koper atau tembaga adalah salah satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam sejarah manusia serta termasuk logam yang pertama kali ditambang, Tembaga diperkirakan sudah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu logam tembaga ini juga dipercaya sebagai material yang memicu manusia berkembang dari zaman batu
Tembaga merupakan salah satu logam yang paling banyak digunakan di dunia, hampir 12 juta ton tembaga digunakan tiap tahunnya secara global, tembaga diperoleh dari proses pengolahan ore yang diambil dari suatu tambang baik open pit maupun tambang bawah tanah, terdapat dua metode dalam mengolah or untuk tembaga ini yaitu Hydrometalurgy yang berbasis air dan Pyrometallurgy yang berbasis panas
Dalam metode Pyrometallurgy ore yang sudah ditambang tersebut kemudian diangkut menuju ke tempat Giant crusher tersebut akan dihancurkan menjadi bebatuan hingga ukuran yang kecil, setelah ore dihancurkan ore dikirim menuju ke konsentrator building di dalam mesin konsentrator ini terdapat bola-bola besi di dalamnya yang berfungsi untuk menggiling ore hingga berukuran kurang dari 5 cm
Ore yang sudah digiling tersebut akan menuju ke vibrating screen untuk disortir ore yang ukurannya telah sesuai akan jatuh ke bawah dan akan dibawa menuju ke proses selanjutnya, sedangkan or yang ukurannya masih terlalu besar akan dihancurkan lagi sebelum akhirnya dibawa menuju ke mesin milling, mesin milling ini juga berfungsi untuk menggiling ore hingga menjadi find ore
Setelah dari mesin milling find or ini kemudian dimasukkan ke dalam floating sell lalu diberi air udara dan bahan kimia yang menyebabkan reaksi kimia sehingga terjadi gelembung-gelembung, gelembung-gelembung tersebut kemudian mengapung dipermukaan sambil membawa tembaga di mana tembaga pada gelembung tersebut mengandung tembaga dengan kemurnian 25%
Konsentrat tembaga yang masih berbentuk cair ini kemudian dipompa menuju filter test panel pada tempat ini konsentrat tembaga akan mengalami proses penekanan, penyaringan, dan pengeringan sehingga kelembabannya akan berkurang hingga menjadi bentuk seperti bubuk
Agar kemurniannya meningkat konsentrat tembaga ini akan diolah lagi, konsentrat dibawa melalui conveyor menuju electric furnace untuk dipanaskan dengan suhu 1.200 derajat Celcius, di dalam furnace udara yang terkompresi dimasukkan yang kemudian dicampur oksigen sehingga konsentrasi tembaga tersebut akan menjadi molten metal atau logam cair
Didalam electric furnace tersebut konsentrat akan diolah sehingga menghasilkan Matte copper, selain Matte copper proses ini juga akan menghasilkan sulfur dalam bentuk gas dan juga limbah, pada prosesnya oksigen akan mengikat sulfur pada molten metal, lalu mengubahnya menjadi gas, dan gas sulfur tersebut nantinya dapat dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi asam sulfat yang bisa digunakan untuk produk lainnya
Selain sulfur di dalam furnace ini juga terdapat slek atau limbah yang terdiri dari besi dan silika, selek ini berada di atas met cover karena beratnya lebih ringan dan selek tersebut akan dikeluarkan dari furnace yang nantinya akan dibawa dengan kendaraan khusus untuk dibuang ke area yang telah disediakan
Pada area pembuangan slec akan disiram air selama 30 jam sampai mengeras setelah mengeras selek nantinya akan dihancurkan, slec ini masih bisa diproses lagi karena masih terdapat tembaga dan Logam berharga lainnya, kemudian setelah material seperti sulfur dan select di dalam furnish tersebut dibuang semua maka yang tersisa adalah matte cover Matte koper Ini mengandung tembaga dengan kemurnian 70% matte cover tersebut Lalu dibawa dengan ledal yang berukuran besar untuk menuju ke proses converter
Di dalam converter matte cover akan mengalami proses oksidasi yang memicu reaksi kimia, sehingga akan membuat sulfur pada blister cover ini akan hilang dan menjadi blister cover yang mengandung tembaga dengan kemurnian 98%
Selanjutnya blister cover tersebut dikirim ke Aunt Rurnace Furnace pada Aunt Rurnace Furnace ini gas alam digunakan untuk menghilangkan Oksigen yang terdapat pada blister cover setelah itu blister koper ini akan menuju ke tempat casting yang nantinya akan melalui proses pendinginan sehingga menghasilkan anoda yang mengandung tembaga dengan kemurnian 99%
Meskipun kemurniannya ini sudah mencapai 99% ternyata anoda ini masih perlu diproses lagi sehingga menjadi katoda, nantinya katoda akan memiliki tembaga dengan kemurnian 99,9% untuk memenuhi kebutuhan penggunaan tembaga di zaman modern sekarang
Anoda tersebut akan dikirim ke fasilitas Refining dan akan mengalami proses elektrolisis plat anoda tersebut dimasukkan ke dalam tangki elektrolit, kemudian plat dari stainless steel juga dimasukkan ke dalam tangki di antara anoda tersebut, dan selanjutnya arus listrik akan dialirkan selama proses ini
Pada waktu proses elektrolisis tersebut tembaga murni pada plat anoda akan larut dan menempel pada plat stainless steel di sebelahnya, yang mana kemudian menjadi katoda tembaga dengan kemurnian 99,9%
Plat anoda pada tangki elektrolisis tersebut akan berada di dalam tangki selama 21 hari sedangkan plat katoda akan diangkat setelah 7 hari lalu digantikan dengan plat yang baru lagi
Selanjutnya plat katoda akan dibawa ke striping mesin, pada mesin striping ini tembaga murni yang menempel pada plat akan dipisahkan dengan menggunakan pisau khusus, tiap-tiap katoda terdapat dua plat tembaga murni plat tembaga murni yang sudah dipisahkan tersebut nantinya akan dikemas diberi label lalu dikirim menuju ke konsumen...
